Alur Berbingkai Adalah: Pengertian dan Contohnya

Alur Berbingkai Adalah

Pengertian Alur Berbingkai – Hikayat merupakan karya sastra lama berbentuk prosa yang umumnya mengisahkan tentang kehidupan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Membahas tentang hikayat tentu tidak lepas dari karakteristik yang melekat di dalamnya. Hikayat memiliki beberapa krakteristik seperti kemustahilan, istana sentris, antonim, hingga alur berbingkai.

Pada kesempatan kali ini, kita akan berfokus membahas tentang apa itu alur berbingkai beserta dengan contohnya.

Pengertian Alur Berbingkai

Alur berbingkai merupakan salah satu karakteristik yang sering ditemui dalam hikayat. Alur berbingkai artinya sebuah hikayat bisa berisi lebih dari satu alur cerita.

Alur berbingkai secara sederhana adalah di dalam sebuah cerita ada cerita lain. Dalam sebuah hikayat akan ada cerita atau kisah yang lain lain yang dituturkan oleh tokohnya.

Jadi pengertian alur berbingkai adalah alur sebuah cerita yang di dalamnya terdapat alur cerita lain.

Sedangkan dalam pengertian lain, alur berbingkai adalah bentuk cerita yang berpokok pada suatu cerita, kemudian menerbitkan bermacam-macam cerita lagi.

Contoh Alur Berbingkai

Kamu pasti sering membaca cerita atau dongeng yang di dalamnya mengisahkan suatu alur cerita dan terdapat alur cerita lain lagi yang biasanya dikisahkan oleh tokohnya.

Misalnya cerita tentang sebuah kerajaan, yang mana Raja sebagai tokoh utama menceritakan kisah lama tentang nenek moyangnya serta kisah tentang bagaimana kerajaan tersebut terbentuk.

Contoh Hikayat yang Mengandung Alur Berbingkai

Hikayat Bayan Budiman merupakan salah satu cerita yang mengandung alur berbingkai karena dalam ceritanya, Bayan Budiman menceritakan hikayat-hikayat lain pada Bibi Zainab. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan, “Adapun akan hamba, tuan ini seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar, demikianlah adanya.”

Penutup

Demikian pembahasan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini tentang alur berbingkai dan contohnya. Sampai di sini Anda mungkin sudah memahami maksud dari alur berbingkai dalam karakteristik hikayat. Oke, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Artikel Terkait