Ungkapan rasa cinta sering menggunakan kata-kata indah yang benar-benar menggambarkan kecintaannya dengan orang lain. Mencintai seseorang memang hal yang sering kita alami di kehidupan nyata, baik itu dengan saudara, orang tua, atau lawan jenis. Mungkin kita lebih sering memakai kata-kata atau tulisan yang dirangkai sedemikian rupa sehingga terdengar menarik hati.
Tak jarang ada yang memakai bahasa asing karena dinilai lebih menunjukkan kesan unik. Dalam Bahasa Arab, mungkin kamu sudah pernah dengar Ana uhibbuka fillah. Ucapan tersebut punya makna yang cocok untuk mengungkapkan rasa cinta karena Allah. Namun untuk hukumnya sendiri bisa jadi boleh dan juga larangan, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Arti Ana Uhibbuka Fillah (اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ)
Kalimat Ana Uhibbuka Fillah terdiri dari tiga dalam Bahasa Arab yaitu Ana, Uhibbuka, dan Fillah yang bermakna sebagai berikut.
Kata Ana (اَنَا) berarti : Saya
Kata Uhibbuka (اُحِبُّكِ) berarti : Saya Mencintaimu
Kata Fillah (فِي ﷲِ) berarti : Karena Allah
Jadi gabungan dari Ana Uhibbuka Fillah adalah Aku Mencintaimu Karena Allah. Saya mencintaimu karena Allah mengandung gambaran bahwa dari dalam diri anda benar-benar terdapat cinta tanpa pandang apa pun kecuali hanya karena Allah. Cinta tersebut bukan menunjukkan perasaan dari fisik atau kehormatan, tapi memang benar-benar cinta dari lubuk hati terdalam.
Jika diucapkan untuk Akhwat (wanita) maka memakai kata ganti dhommir Ki sehingga menjadi Ana Uhibbuki Fillah, dalam bahasa arab ditulis (اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲِ ).
Sedangkan ucapan kepada Ikhwat (laki-laki) maka menggunakan kata ganti Ka menjadi Ana Uhibbuka Fillah, dalam bahasa arab ditulis (اَنَا اَحِبُّكَ فِي ﷲِ).
Selain kalimat Ana Uhibbuka Fillah yang bermakna Aku mencintaimu karena Allah, ada juga kalimat yang punya makna lebih mendalam lagi. “Sungguh aku mencintaimu karena Allah” atau dalam bahasa arab (إِنِّ أُحِبُّكَ فِي اللهِ). Lebih spesifiknya sebagai berikut.
Inni Uhibbuki Fillah artinya Sungguh aku mencintaimu karena Allah (ditujukan untuk wanita). Contoh dalam pengucapannya adalah “Sungguh aku mencintaimu karena Allah wahai isteriku”.
Inni Uhibbuka Fillah artinya Sungguh aku mencintaimu karena Allah (ditujukan untuk laki-laki). Contoh dalam pengucapannya adalah “Sungguh aku mencintaimu karena Allah wahai suamiku”.
Inni Uhibbukum Fillah artinya Sungguh aku mencintai kalian semua karena Allah (bentuk jamak / laki-laki maupun perempuan). Contoh pengucapannya adalah “Sungguh aku mencintai kalian semua wahai saudara/saudariku”.
Cara Menjawab
Jika seseorang mengucap أُحِبُّكَ فِي اللَّهِ (Uhibbuka Fillah) yang artinya “Saya mencintaimu karena Allah)
Jawabannya أحبك الله الذي أحببتني له (Ahabbakilladzii ahbabtani ilahuu) yang artinya “Semoga Allah swt mencintaimu, Dzat yang telah membuatmu mencintai ku karena-Nya”
Makna Ana Uhibbuka Fillah
Kalimat Ana Uhibbuka Fillah mengandung arti Aku mencintaimu karena Allah. Jika dijelaskan lebih dalam lagi, kalimat tersebut menunjukkan makna bahwa kamu memang benar-benar mencintai seseorang dengan alasan karena Allah SWT, jadi cinta tersebut tidak mengharapkan apapun baik itu harta benda, status sosial, atau yang lainnya.
Cinta terhadap seseorang hanya karena Allah dimaksudkan ketika anda benar-benar mencintai seseorang dengan mengharap Rindho Allah. Mungkin masih banyak yang salah salam menempatkan kalimat Ana Uhibbuka Fillah dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat tersebut tidak bisa diucapkan sembarangan, sebab ada larangan tertentu seperti Wanita yang mengatakan Inni Uhibbuka Fillah kepada laki-laki bukan mahram-nya, berikut pembahasannya.
Larangan Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah
Seseorang bertanya “Bolehkah wanita mengatakan inni uhibbuka fillah kepada laki-laki yang bukan mahramn-nya?
Fatwa Syaikh Khalid Almuslih : Tidak diperbolehkan seorang wanita mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya, baik itu disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Betapapun bagusnya ilmu & agama yang ada pada laki-laki tersebut maka hukumnya tetap terlarang.
Alasannya karena wanita beriman dilarang merendahkan suaranya ketika berbicara kepada laki-laki yang tidak dikenalnya juga bukan mahram. Dalam al-Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada wanita-wanita yang paling sempurna keimanannya:
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوفاً
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. Al-Ahzab : 32).
Ibnul ‘Arabi juga menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Ahkamul Qur’an (586/3) : “Dalam ayat ini Allah memerintahkan istri-istri Nabi agar mereka berbicara dengan perkataan yang baik, jelas, dan tidak menimbulkan sangkaan yang tidak-tidak di hati orang yang mendengarnya, dan Allah juga memerintahkan mereka agar senantiasa mengatakan perkataan yang ma’ruf”.
Jadi bisa disimpulkan adanya larangan mengucapkan “Ana uhibbuka fillah” kepada lawan jenis yang dimaksudkan untuk laki-laki kepada perempuan atau perempuan kepada laki-laki yang bukan mahram-nya. Sebaliknya, kalimat tersebut dianjurkan untuk diucapkan oleh sesama jenis dengan catatan tidak menimbulkan prasangka buruk atau maksud tidak baik.
Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah Termasuk Sunnah Yang Ditinggalkan
Terlepas dari larangan mengucapkan kalimat tersebut kepada lawan jenis yang bukan Mahram-nya, Ana uhibbuka fillah termasuk dalam sunnah yang banyak ditinggalkan. Sekarang jarang dijumpai ungkapan cinta karena Allah kepada sesama manusia, padahal menyampaikan ucapan tersebut termasuk dalam amalan Sunnah.
Namun amalan sunnah tersebut sudah banyak ditinggalkan oleh kamu muslim sehingga jadi Sunnah Mahjurah (sunnah tapi terabaikan). Ada banyak hadits yang menjelaskan tentang sunnah untuk mengucapkan rasa saling cinta kepada saudaranya. Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ فَلْيَأْتِهِ فِي مَنْزِلِهِ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka datanglah ke rumahnya, lalu beritahu ia bahwa engkau mencintainya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak bisa sempurna keimanan kalian sampai kalian saling mencintai, maukah kalian aku beritahu sesuatu yang apabila kalian kerjakan kalian saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Ahmad No. 1430; HR. Ibnu Majah No. 3692; HR. Abu Daud No. 5193; HR. At-Tirmizi No. 2688, hadits shahih).
Penutup
Jadi kesimpulannya, ucapan Ana Uhibbuka Fillah bermakna seseorang yang mencintai orang lain hanya karena Allah tanpa mengharap harta, kehormatan, maupun balasan. Kalimat tersebut tidak boleh diucapkan oleh wanita kepada laki-laki yang bukan mahramnya dan sebaliknya. Selain larangan tersebut, pengucapan Ana uhibbuka fillah termasuk dalam sunnah.
Lihat juga : Arti Tholabul Ilmi
Satu hal yang terpenting adalah ketika kamu mengucapkan kalimat tersebut, itu berarti kamu benar-benar yakin dengan sepenuh hati. Kalimat tersebut seharusnya tidak mengandung maksud buruk terhadap orang lain atau tujuan yang kurang baik. Oke sekian saja artikel kali ini, semoga bermanfaat.