Bagaimana Masyarakat Dapat Dikatakan Damai?
Masyarakat dapat dikatakan damai jika anggota masyarakat saling toleransi dan menghargai satu sama lain. Selain itu, tidak ada pertengkaran, kekerasan, permusuhan atau tindakan lain yang mengancam keselamatan, kedamaian, dan ketenteraman masyarakat.
- Masyarakat juga bisa dikatakan damai jika tidak saling bermusuhan, dapat menjalin kehidupan dengan rukun, tenteram, tenang dan aman.
Apa Itu Damai?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), damai adalah [1] tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman: dalam masa damai perindustrian maju pesat; [2] tenteram; tenang: betapa damai hati kami; [3] keadaan tidak bermusuhan; rukun: penduduk kampung itu selalu hidup dengan damai semuanya dapat diselesaikan secara damai.
Dari definisi tersebut, kita dapat mengambil pemahaman bahwa damai adalah kondisi di mana tidak terjadi permusuhan, tidak ada perang, kehidupan terjalin dengan rukun, tenteram, dan aman.
Faktor Pembentuk Kedamaian dalam Masyarakat
1. Saling toleransi – kehidupan bermasyarakat penuh dengan perbedaan dan keragaman, mulai dari agama, ras, suku, budaya, bahasa, hingga perbedaan pendapat. Dalam hal ini, toleransi sangat penting agar tiap-tiap anggota masyarakat dapat menjalin kerukunan di atas perbedaan dan latar belakangnya masing-masing.
2. Kepatuhan terhadap peraturan – di lingkungan masyarakat tentu diterapkan banyak aturan yang bertujuan untuk mengatur dan menertibkan masyarakat itu sendiri. Bila masyarakat mematuhi peraturan yang berlaku, maka kehidupan disana akan tenteram, damai, dan teratur.
3. Menyelesaikan masalah dengan cara yang baik – faktor kedamaian di masyarakat selanjutnya adalah proses penyelesaian masalah yang harus dilakukan dengan jalan yang baik dan menghindari jalan kekerasan.
Kesimpulan Masyarakat yang Damai
Kesimpulan dari masyarakat yang damai adalah masyarakat yang tidak saling bermusuhan, tidak ada kekerasan, saling toleransi, saling menghargai, serta menjalin kehidupan yang rukun, damai, tenteram, dan aman.