Contoh Sikap Sila Ke 1 – Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta berupa panca dan sila, panca artinya lima dan sila artinya dasar. Jadi Pancasila adalah lima dasar pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Isi Pancasila
Pancasila sila pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” disimbolkan dengan lambang bintang yang ditempatkan di tengah-tengah perisai dalam dada burung Garuda. Sila pertama ini menjelaskan bahwa negara tidak mencampuri ibadah dari agama dan kepercayaan, serta menjamin pemeluk agama dapat melaksanakan keyakinannya masing-masing.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas semua contoh pengamalan sila ke-1 dalam Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat, sekolah, hingga rumah.
Di lingkungan sekolah, kita dapat mengamalkan isi dari Pancasila sila ke-1 yang berupa Ketuhanan yang Maha Esa. Misalnya melaksanakan ibadah sholat sunah dhuha ketika waktu istirahat pagi di mushola sekolah.
Pancasila sila pertama juga berisi tentang jaminan bagi pemeluk agama untuk melaksanakan keyakinannya masing-masing. Oleh sebab itu, kita harus menghormati teman yang berbeda agama, jangan mengucilkan dan membenci mereka. Kita harus tetap berteman dengan baik tanpa membeda-bedakan apakah agama mereka sama dengan kita atau tidak.
Selain itu, kita juga tidak boleh mencela hal-hal yang dilakukan teman beda agama, misalnya tentang ibadah mereka dan keyakinan-keyakinan mereka.
Ketika teman sedang menjalankan ibadah di sekolah, kita tidak boleh mengganggu dan mengusiknya. Selain itu, kita juga harus menjaga sikap dan perilaku untuk tetap tenang supaya suara kita tidak mengganggu mereka.
Ketika ada guru kita yang berbeda keyakinan atau agama, itu tidak menjadi alasan bagi kita untuk melanggar perintahnya. Misalnya guru menyuruh kita berangkat pagi, kita perlu berangkat pagi. Guru menyuruh kita mengerjakan tugas, maka kita kerjakan dengan baik. Guru menyuruh kita diam saat jam pelajaran, kita pun harus diam.
Di sekolah, kita harus menerapkan sikap saling tolong-menolong sesama teman tanpa memandang agama mereka. Misalnya ada teman beda agama yang lupa membawa uang saku, maka kita hendaknya menolong mereka dengan memberi sedikit uang untuk mereka membeli makan dan minum.
Perbedaan tentang agama tidak boleh membuat kita merasa paling benar dan memaksakan keyakinan terhadap warga sekolah. Kita harus berusaha menerima perbedaan dan tetap menghormati warga sekolah yang beda agama.
Bagi yang beragama Islam, kita harus berusaha menjalankan ibadah sholat wajib ketika waktunya telah datang. Kita harus berusaha menjalankan sholat wajib di sekolah saat jam istirahat sebagai bentuk pengamalan sila pertama Pancasila.
Dengan teman sekolah, guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya, kita harus selalu menjaga sikap rukun dan tentram tanpa memandang perbedaan agama. Hal ini merupakan wujud pengamalan sila pertama yang sangat penting di sekolah.
Selalu taat menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing walaupun di rumah termasuk ke dalam pengamalan sila 1 Pancasila. Jika memang tidak sempat pergi ke tempat ibadah, kita harus menjalankan kewajiban ibadah di rumah.
Ketika kita ingin pergi dari rumah untuk bekerja atau aktivitas lain, kita sepatutnya mengucapkan salam kepada orang yang masih di rumah. Begitu juga ketika pulang ke rumah, kita mengucapkan salam kepada orang tua atau siapa saja yang ada di rumah. Sikap seperti ini merupakan salah satu wujud pengamalan sila pertama dalam Pancasila.
Selanjutnya, kita perlu saling mengingatkan orang di rumah untuk beribadah ketika waktunya telah tiba. Hal sederhana ini sangat penting sebagai bentuk kita beragama dan mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa.
Pancasila sila ke-1 yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa juga dicerminkan dari sikap kita dalam patuh dan jujur keda orang tua. Sebab patuh kepada orang tua termasuk dalam ajaran yang dibawa dalam agama.
Jika mungkin masih ada anggota keluarga yang berbeda agama dengan kita, maka kita wajib tetap toleransi dan menghormati keyakinan mereka. Jangan membenci, mengusir, menjauhi, atau mengucilkan mereka. Kita harus tetap berbuat baik kepada anggota keluarga beda agama dan bergaul dengan mereka sebagaimana mestinya.
Ada kalanya kita memiliki tetangga yang berbeda keyakinan dan agama dengan kita. Walaupun begitu, kita harus memperlakukan tetangga dengan baik sebagaimana mestinya. Kita tidak boleh menjadikan perbedaan agama sebagai alasan tidak bergaul dengan mereka, membenci mereka, atau menjauhi mereka.
Sebagai bentuk sikap sila pertama Pancasila, kita tidak seharusnya ikut campur dengan urusan agama orang lain. Kita harus yakin dengan pilihan dan agama sendiri dan tidak sibuk dengan agama orang lain.
Saat ada tetangga sedang beribadah, kita tidak boleh mengganggu mereka. Kita juga harus berusaha bersikap tenang, tidak berisik, dan tidak melakukan hal-hal yang sekiranya mengusik ketenangan ibadah tetangga.
Kita harus menjauhi sikap diskriminatif terhadap orang lain yang berbeda agama. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus tetap bergaul dengan tetangga yang beda agama, bukan malah mendiskriminasi mereka.
Sikap toleran harus selalu kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, sebab ada kalanya orang memiliki keyakinan yang berbeda dengan kita. Kita sepatutnya tidak mengganggu keyakinan mereka dan tidak memaksakan keyakinan pribadi kepada mereka.
Kerukunan tercipta tanpa memandang perbedaan agama. Hidup rukun di masyarakat dapat dicerminkan dengan pergaulan yang baik dengan tetangga, saling memberi, saling menolong, menyapa, dan sebagainya,
Misalnya ada kegiatan amal bakti, pengajian, dan sebagainya, kita perlu mengikutinya sebagai bentuk pengamalan Ketuhanan yang Maha Esa dalam Pancasila.
Itulah contoh sikap sila ke-1 Pancasila yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Kesimpulannya, sila pertama Pancasila berisi Ketuhanan yang Maha Esa, artinya kita harus percaya adanya Tuhan dan menjalankan apa yang ada dalam agama.