Surah Ali Imran dalam bahasa Arab ditulis سورة آل عمران ‘Ali Imran, Keluarga Imran’, yaitu surah ke-3 dalam Al-Quran yang terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dimulai dari permulaan surat hingga ayat delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi Najran.
Dinamakan Ali-Imran karena memuat kisah yang didalamnya keluarga Imran yang di salam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizat, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran. Surat Ali Imran juga dinamakan sebagai Al-Zahrawain, yaitu dua yang cemerlang.
Salah satu penggalan ayat yang sering dikutip adalah Wala Tahinu Wala Tahzanu dalam QS. Ali-Imran ayat 139, yang artinya Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati.
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا
Bunyinya dalam bahasa Indonesia : “Walaa tahinuu walaa tahzanuu”.
Artinya : “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati”.
Penggalan ayat 139 dari surat Ali-Imran ini memiliki arti Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati. Lafadz ini memiliki makna yang sangat indah untuk menghibur orang yang sedang bersedih hati, yaitu diperuntukkan bagi orang mukmin yang menjadi lemah dan bersedih hati atas hal-hal yang menimpa ketika perang Uhud.
Dari potongan ayat yang berbunyi walaa tahinuu walaa tahzanuu, kita sebagai orang yang beriman dianjutkan untuk tidak menjadi pribadi yang lemah dan terpuruk dalam kesedihan hati atas berbagai masalah yang menimpa. Karena itu potongan surat Ali-Imran ini dikutip untuk memberi pesan dan dorongan kepada insan yang sedang bersedih hati.
(وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ (آل عمران : ۱۳۹
Artinya : “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman”. (QS. Ali ‘Imran: 139)
Bunyi dalam bahasa Indonesia : “walaa tahinuu walaa tahzanuu wa-antumu al-a’lawna in kuntum mu/miniina”.
Tafsir QS. Ali-Imran: 139 – Ayat ini menghendaki agar kaum Muslimin jangan bersifat lemah dan bersedih hati, meski mereka mengalami banyak pukulan berat maupun penderitaan yang pahit dalam Perang Uhud, karena kalah atau menang dalam suatu peperangan adalah hal yang biasa yang termasuk dalam ketentuan Allah.
Yang demikian itu hendaklah dijadikan pelajaran. Kaum Muslimin dalam peperangan sebenarnya memiliki mental yang kuat dan semangat tinggi serta lebih unggul jika mereka benar-benar beriman.
Nah itulah pembahasan mengenai wala tahinu wala tahzanu sebagai potongan dari QS. Ali Imran ayat 139. Kesimpulannya, wala tahinu wala tahzanu mengandung arti ‘dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati’ kepada kaum Muslimin di perang Uhud.