Adab Diatas Ilmu

Adab Diatas Ilmu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Sedangkan beradab adalah mempunyai adab; mempunyai budi bahasa yang baik; berlaku sopan.

Dalam definisi umum, adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama. Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia, antartetangga, dan antarkaum.

Adab Diatas Ilmu

Adab lebih utama daripada ilmu, adab berada di atas ilmu. Itulah mengapa ulama’ terhadahulu belajar adab sebelum belajar ilmu. Adab sangat penting untuk menjadi rendah hati dan tawadhu dalam menerima pengajaran dari guru.

Syekh Abdul Qadir Al Jailani berkata: “Aku lebih menghargai orang yang beradab, daripada orang yang berilmu. Jika hanya berilmu, iblis pun lebih tinggi ilmunya daripada manusia“.

Adab dari Imam Syafii: “Aku sangat berhati-hati membuka lembaran kitab di hadapan guruku (Imam Malik pengarang kitab muwattha‘) khawatir bunyi kitabku terdengar oleh beliau dan mengganggunya“.

Imam Ahmad berkata: “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu“.

Abdullah ibnu Mubarak berkata: “Aku belajar adab 30 tahun dan aku mencari ilmu 20 tahun“.

Ilmu Tanpa Adab

Seseorang yang hanya memiliki ilmu tanpa adab dan akhlak, maka ilmu tersebut dapat membahayakan dirinya maupun orang lain. Orang yang tidak beradab juga akan lupa dengan dirinya dan bertindak semaunya.

Sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya pada bab musnad Abi Hurairah yang berbunyi:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak”.

Adab yang Diajarkan Rasulullah SAW tentang Hak Sesama Muslim

  1. Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya.
  2. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya.
  3. Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya.
  4. Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah.
  5. Apabila dia sakit, jenguklah dia.
  6. Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).

Artikel Terkait