Arti Ceunah – Ketika menjelajah media sosial, kita tentunya sering menjumpai berbagai macam istilah gaul yang dipakai anak muda zaman sekarang. Alasannya karena bahasa gaul lebih mengikuti tren, lebih ringkas dan simpel, serta menjadi ekspresi eksistensi diri dalam mengikuti perkembangan zaman.
Kata dalam bahasa gaul bisa tercipta dari berbagai hal seperti serapan kata bahasa asing, singkatan kata, gabungan beberapa kata, kata yang sedang viral, hingga kata yang berasal dari bahasa daerah.
‘Ceunah’, kata yang satu ini terngiang-ngiang di kepala saya karena saking mudahnya dijumpai di media sosial. Pengguna Twitter suka nge-tweet berbagai hal random dengan caption “ceunah lagi ngapain”, “ceunah banget kucing ini”, “kemarin liburan di Bali aku, ceunah”, dan lain sebagainya.
Di Instagram kita sering menjumpai postingan feed dengan foto random juga yang ditulisi caption “makan besar ceunah”, “jangan lupa healing ceunah”, dan lainnya.
Sedangkan di Youtube, kata ceunah atau cenah sering kali diucapkan tiap kalimat oleh banyak Youtuber. Dari semua kalimat yang saya jumpai di media sosial tadi, agaknya kebanyakan orang kurang tahu arti sebenarnya dari ceunah. Kalau saja tahu, pastinya kalimat yang ditulis lebih menyatu dengan kata ceunah, bukan malah kalimat random yang suka diakhiri kata ceunah.
Anda juga mungkin merasa aneh ketika melihat kata ceunah di media sosial yang dipakai dalam kalimat random, bahkan umum ada di akhir setiap kalimat. Nah ada baiknya tidak ikut-ikutan pakai kata ‘ceunah’ sebelum tahu arti dan maksudnya.
Kata ‘ceunah’ atau ‘cenah’ aslinya berasal dari bahasa Sunda dan termasuk ragam bahasa akrab (loma). Kata ceunah mengandung arti katanya atau kata orang. Sedangkan dalam basa lemes atau bahasa halus, kata ceunah diucapkan sebagai saurna.
Ceunah / Cenah = Katanya, Kata Orang, Ujarnya
Jadi kata ceunah aslinya bukan kata gaul yang tiba-tiba muncul dan banyak dipakai pengguna media sosial, kata ini berasal dari bahasa Sunda yang agaknya lekat di lidah banyak orang sehingga terbiasa menyisipkan ‘ceunah’ dalam setiap kalimat yang diucapkan.
Nah kembali ke contoh-contoh di atas : “ceunah lagi ngapain”, “makan besar ceunah”, “ceunah banget kucing ini”, hingga “jangan lupa healing ceunah”. Kita tentunya paham kalau banyak pengguna media sosial yang kurang tahu arti ceunah, hasilnya ya begini, kalimat yang dibuat tidak nyambung dengan arti sebenarnya dari ceunah.
Beberapa orang punya kebiasaan menulis kata ‘ceunah’ hampir di setiap awal hingga akhir kalimatnya. “kemarin tuh aku liburan ke Bali, ceunah. Pantai di sana indah banget, pasirnya putih ditambah airnya biru jernih, ceunah. Kangen ke sana lagi deh, ceunah”.
Kalau diartikan jadi seperti ini “kemarin tuh aku liburan ke Bali, katanya. Pantai di sana indah banget, pasirnya putih ditambah airnya biru jernih, katanya. Kangen ke sana lagi deh, katanya”.
Nah kalimat tadi aneh kalau didengar oleh orang Sunda atau mereka yang tahu bahasa Sunda. Itulah mengapa kita perlu cari tahu dulu apa-apa yang belum paham arti dan maksudnya, supaya tidak salah dalam mengaplikasikannya di percakapan atau bahkan caption media sosial.
Keinginan mencapai eksistensi diri di media sosial membuat orang terdorong untuk mengikuti hal-hal yang sedang tren atau viral. Salah satunya mengikuti kata yang sering dipakai di media sosial seperti ‘ceunah’.
Selain itu kata ceunah sering dipakai orang-orang karena ‘sudah biasa’ melengkapi kalimat yang diucapkannya. Rasanya seperti ada yang kurang ketika mengucap tanpa mengawali atau mengakhiri kata ceunah.
Nah itulah sedikit ulasan mengenai arti kata ceunah yang sebenarnya dalam bahasa Sunda. Jadi jika Anda ingin memakai kata ceunah atau cenah dalam percakapan dan caption media sosial, sebaiknya sisipkan dalam kalimat yang sesuai / senada.