Harga cabai rawit di berbagai kota masih sangat tinggi dan belum terlihat tanda-tanda penurunan. Di Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, kelangkaan cabai menyebabkan kenaikan harga yang melonjak tinggi.
“Cabai masih mahal, sekarang harga Rp 120 ribu-130 ribu (untuk cabai rawit),” kata Elly via sambungan telepon, Selasa (detik.com 9/3/2021).
Selain akibat dari kelangkaan, cabai rawit mengalami kemunduran masa tanam sehingga pasokan cabai di pasaran berkurang. Hal ini membuat harga cabai meningkat drastis hingga waktu sekarang.
Kemunduran masa tanam menyebabkan masa panen yang mundur. Berdasarkan informasi dari daerah produsen, panen perdana untuk cabai, mulai dari cabai tanjung, cabai keriting, dan cabai rawit akan dimulai akhir Maret atau awal April.
“Mudah-mudahan April hingga Mei jelang Ramadhan sedang panen raya, mudah-mudahan ada penurunan harga,” sambung Elly.
Faktor dari luar menyebabkan harga cabai ini meningkat tajam. Baik dari hujan lebat yang merusak area pesawahan, serangan hama yang menyebabkan turunnya kualitas cabai, hingga gagal panen.
Hal ini membuat pedagang tidak menyetok banyak dengan alasan takut cabai buruk karena kandungan air didalamnya yang cukup banyak.
Pasokan cabai ke Kota Bandung biasanya mengalir ke tempat usaha makanan, rumah makan, kuliner, restoran, hingga hotel.
Cabai-cabai tersebut menjadi komponen penting dalam membuat kuliner khas Bandung. Apalagi kota Bandung terkenal sebagai tempat kuliner yang beragam dan nikmat.
Elly mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi konsumsi cabai atau lebih baik gunakan cabai bubuk untuk memasak.
“Upaya dikurangi konsumsi cabai, gunakan cabai kering, cabai yang dikeringkan dengan atau cabai bubuk, itu alternatifnya. Juga kurangi ya konsumsi cabainya, kenapa harga naik memang pasokan berkurang,” tuturnya.
- Pranala Luar : Detik.com
