Pantun adalah puisi lama yang telah dikenal luas di Indonesia. Pantun sebenarnya berasal dari “patuntun”, yaitu kata dalam bahasa Minangkabau yang berarti penuntun. Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda disebut paparikan, dan dalam bahasa batak disebut umpasa.
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang umumnya tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b ataupun a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Awal mula pantun adalah sastra lisan, namun kini pantun telah berkembang menjadi tertulis sehingga lebih mudah diingat dan disimpan.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan kekayaan seni verbal yang sangat beragam. Ucapan-ucapan penuh ekspresif dan biasanya mengandung jenaka disebut pantun. Pantun menjadi salah satu tutur kata yang unik dalam perkenalan, percakapan, atau bahkan dalam bertukar informasi.
Jalan-jalan ke Balikpapan
Tak lupa naik sampan
Hai teman-temanku sekalian
Namaku Andi yang sangat tampan
Jalan-jalan ke pasar minggu
Tak lupa membeli jambu
Selamat pagi kawan-kawanku
Perkenalkan namaku Wahyu
Rusa dewasa punya tanduk
Terlihat elok di padang salju
Wahai dirimu yang sedang duduk
Bolehkah aku tau namamu
Jalan-jalan ke Kota Bali
Tempatnya sejuk pantainya indah
Salam manis dari saya Ali
Semoga harimu cerah nan indah
Dompet tebal disimpan erat
Didalamnya uang jutaan
Hai kamu yang baju coklat
Bolehlah kita kenalan
Di Meja ada pepaya
Sudah habis dimakan Mama
Perkenalkan nama saya Sintiya
Siswa baru kelas lima
Pergi berlibur ke Kota Tua
Tak lupa naik kereta
Salam kenal kalian semua
Namaku Budi Areta
Bunga mawar mulai merekah
Dipupuk terus sedari awal
Saat kita akan berpisah
Izinkan kita saling mengenal
Buah durian buah nangka
Masih segar enak rasanya
Nama saya Ahmad andika
Salam kenal kalian semua
Boleh saja pergi jalan
Asal jangan lupa mandi
Boleh saja kita kenalan
Asal jangan minta hati
Tanam buah di halaman
Buah pisang yang ditanamkan
Salam kenal wahai teman-teman
Assalamualaikum aku ucapkan
Pergi ke sekolah sambil berjalan
Tak lupa juga jajan bakwan
Alangkah senang bisa berkenalan
Banyak saudara banyaklah kawan
Jauh-jauh pergi ke kota
Demi cari lapangan kerja
Saya Doni asal Jakarta
Salam kenal wahai semua
Gerimis pagi sejuk rasanya
Tak lupa ditemani kopi
Selamat pagi kalian semua
Perkenalkan nama saya Budi
Malam hari adik tertidur
Bangunnya sampai jam lima
Perkenalkan saya Ghofur
Perwakilan dari kelompok lima
Dari mana hendak ke mana
Dari kota hendak ke udik
Kalau boleh abang bertanya
Siapa nama adik yang cantik
Beli durian dibelah dua
Dimakan sendiri enak rasanya
Wahai kamu yang ada disana
Bolehkah aku tahu namanya
Buah delima di atas atap
Jambu dipetik dimakan tamu
Sudahlah lama aku berharap
Baru sekarang bisa bertemu
Ada tahta ada harta
Dicari demi kebahagiaan
Saya Asep dari Surakarta
Datang untuk berteman
Malam hari adik tertidur
Bangunnya sampai jam lima
Perkenalkan saya Ghofur
Perwakilan dari kelompok lima
Buah Mangga dibungkus rapat
Padi di ladang dimakan kuda
Dua tiga bisa kudapat
Tapi tidak seperti adinda
Gelang emas di atas peti
Ambil lampu padam pelita
Alangkah puas rasanya hati
Ketika bertemu kalian semua
Beli ikan di pasar senin
Beli sayur di pasar minggu
Perkenalkan nama saya Isnin
Orang yang jadi mahasiswa baru
Pantun memiliki struktur yang terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran berfungsi menyiapkan rima dan irama yang dapat membantu pendengar memahami isi pantun. Pada umumnya sampiran tidak memiliki hubungan dengan isi pantun, tetapi terkadang sampiran dapat memberi bayangan terhadap isi pantun. Isi merupakan bagian inti pantun yang berisi maksud atau pikiran yang ingin disampaikan si pembuat pantun.
1. Pantun Adat : Yaitu pantung yang mengandung isi tentang adat dan budaya masyarakat tertentu.
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
2. Pantun Agama : Yaitu pantun yang mengandung isi nasehat tentang keagamaan.
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
3. Pantun Jenaka : Yaitu pantun yang bertujuan untuk menghibur dan isinya sesuatu yang lucu.
Disini kosong di sana kosong
Tidak terdapat batang tembakau
Bukannya aku berkata bohong
Ada katak memikul kerbau
4. Pantun Budi : Yaitu yang berisi tentang budi atau nasihat supaya pendengar selalu bersikap baik dalam kehidupan.
Itik betina beranak pinak
Air meluap di sungai lusi
Ilmu bermanfaat Atau tidak
Semua tergantung akhlaq budi
5. Pantun Kepahlawanan : Yaitu pantung yang berisi tentang semangat kepahlawanan.
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa
6. Pantun Percintaan : Yaitu pantung yang berisi tentang ungkapan hati atau perasaan cinta.
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta
7. Pantun Peribahasa : Yaitu pantung yang menggunakan pepatah, idiom, atau peribahasa tertentu untuk menyampaikan maksudnya.
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
8. Pantun Perpisahan : Yaitu pantung yang mengungkapkan rasa kehilangan atau berpisah dengan orang yang disayangi.
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan
9. Pantun Teka-teki : Yaitu pantung yang memberikan teka-teki kepada para pendengar supaya diselesaikan atau dijawab.
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya?
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya?
Nah itulah contoh pantun perkenalan secara lengkap yang dapat saya sampaikan pada postingan kali ini. Semoga contoh-contoh di atas dapat memberi Anda inspirasi dan ide untuk membuat pantun yang dipakai untuk kenalan dengan orang lain.