Gaji UMR Lamongan / UMK Lamongan Terbaru 2022

UMR Lamongan 2022 / UMK Lamongan 2022 – Ketika mencari sebuah pekerjaan di kota-kota tertentu, Anda pastinya sangat fokus pada UMR atau UMK yang ditetapkan di daerah tersebut. Memang, UMR atau UMK merupakan salah satu aspek terpenting karena besaran gaji sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup, pemenuh kebutuhan, serta penghidupan untuk masa depan.

Perlu Anda ketahui bahwa UMR atau Upah Minimum Regional merupakan upah yang penetapannya dilakukan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KLH). Istilah UMR tingkat 1 kini diubah menjadi UMP atau Upah Minimum Provinsi, sedangkan UMR tingkat 2 diubah menjadi UMK atau Upah Minimum Kabupaten.

Jadi besaran gaji di sebuah kota yang tepat adalah UMK bukan UMR. Hanya saja masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan kata UMR untuk mencari besaran gaji di kota-kota tertentu. Nah kali ini kita akan membahas update terbaru tentang UMR Lamongan / UMK Lamongan tahun 2022.

UMR Lamongan / UMK Lamongan 2022

Sebanyak 38 Kabupaten atau Kota di Jawa Timur telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sejak tahun 2022. Diketahui bahwa UMK Jawa Timur mengalami kenaikan untuk semua daerah dibandingkan dengan tahun 2021.

Dari 38 Kota di Jawa Timur, Surabaya menduduki peringkat pertama dengan nilai UMK paling besar, yakni Rp 4.375.479 di tahun 2020. Sedangkan Sampang berada di urutan terendah dengan nilai UMK Rp 1.922.122 di tahun 2020.

Kemudian untuk UMR Lamongan / UMK Lamongan di tahun 2022 adalah Rp 2.501.977,27. Nilai ini telah naik dari UMK Lamongan tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 2.488.724.

Keterangan Tentang UMR

UMR merupakan kependekan dari Upah Minimum Regional. Penetapan UMR awalnya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 1999. Kemudian aturan ini direvisi menjadi Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000.

Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa UMR atau Upah Minimum Regional ditetapkan oleh gubernur untuk menjadi acuan pendapatan pekerja di suatu wilayah. Namun pada dasarnya sejak perubahan peraturan, sistem penetapan upah UMR tidak berlaku lagi secara tidak langsung.

Karena itu UMR ditetapkan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang didasarkan pada kebutuhan, indeks harga konsumen (IHK), kemampuan, perkembangan, kelangsungan perusahaan, upah umum yang berlaku di daerah, kondisi pasar, serta tingkat perekonomian dan pendapatan per kapita.

UMR Menjadi UMP dan UMK

Pemerintah kemudian menggunakan istilah UMP atau Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kabupaten / Kota. UMP dan UMK ini merupakan turunan langsung dari istilah UMR.

Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, yang menegaskan bahwa UMR Tingkat I diubah menjadi UMP (Upah Minimum Provinsi). Kemudian UMR tingkat II diubah menjadi UMK (Upah Minimum Kabupaten atau Kota).

Pentingnya Mencari UMR / UMK

Ketika mencari sebuah pekerjaan, UMR atau UMK menjadi acuan terpenting calon pekerja karena besaran gaji ini sangat berpengaruh untuk menunjang kehidupannya. UMK yang besar juga bisa didasari pada kebutuhan hidup di suatu kota yang membutuhkan biaya mahal.

Oleh karena itu, Anda mungkin akan mengeluarkan lebih banyak biaya hidup di kota tertentu (kebutuhan makan, kos, dan sebagainya) sehingga UMK yang tinggi sangat penting untuk itu.

Artikel terkait
Menu