Contoh Demokrasi di Lingkungan Keluarga – Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara langsung maupun tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa.
Demokrasi juga didefinisikan sebagai bentuk pemerintahan yang mana seluruh warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat berpengaruh bagi hidup mereka. Sedangkan dalam KBBI, demokrasi adalah [1] (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; [2] gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Meskipun istilah demokrasi ini lekat dalam dunia pemerintahan, namun secara tidak sadar kita melakukan praktik demokrasi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa contoh demokrasi di keluarga atau rumah yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Demokrasi di Lingkungan Keluarga
1. Pembagian Tugas Rumah
Contoh yang pertama adalah pembagian tugas rumah yang adil di lingkungan keluarga. Misalnya ayah diberi tugas untuk merawat kebun rumah, ibu diberi tugas membersihkan rumah, serta anak diberi tugas belajar dan membantu orang tua semampunya.
2. Mengadakan Musyawarah Keluarga untuk Menyelesaikan Masalah
Bila ada masalah di lingkup keluarga, maka ada baiknya diselesaikan dengan cara musyawarah yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Musyawarah bertujuan untuk menemukan solusi atau jalan keluar terbaik atas permasalahan yang sedang terjadi.
3. Mengadakan Rapat untuk Menentukan Tempat Liburan atau Tujuan Rekreasi
Ketika ingin liburan keluarga ke suatu tempat, ada baiknya melakukan rapat keluarga agar semua anggota keluarga setuju dengan tempat yang dipilih bersama.
4. Pemilihan Ketua Panitia dalam Acara Keluarga
Bila mengadakan acara keluarga, terkadang diperlukan ketua panitia yang memimpin acara tersebut. Nah, pemilihan ketua panitia ini termasuk dalam demokrasi di lingkungan keluarga.
5. Melakukan Diskusi tentang Kebutuhan Setiap Anggota Keluarga
Selanjutnya, demokrasi di lingkungan keluarga ditunjukkan dengan diskusi tentang kebutuhan setiap anggota keluarga. Anak dan orang tua tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga perlu didiskusikan untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan keluarga.
6. Menghargai dan Menghormati Pendapat Anggota Keluarga
Sikap demokratif di lingkungan keluarga dapat dilihat dari adanya rasa saling menghargai dan menghormati pendapat. Artinya, kita tidak boleh merendahkan pendapat anggota keluarga lain dan merasa punya pendapat yang paling benar.
7. Melakukan Musyawarah untuk Mengambil Keputusan Penting
Sebelum mengeluarkan keputusan penting di dalam keluarga, hendaknya dilakukan musyawarah agar seluruh anggota keluarga tidak ada yang keberatan.
8. Memberi Kebebasan Anggota Keluarga untuk Berpendapat dan Mengungkapkan Keinginan
Contoh demokrasi di lingkungan keluarga selanjutnya adalah memberi kebebasan kepada anggota keluarga untuk berpendapat dan mengungkapkan keinginannya. Hal ini penting dilakukan karena terkadang ada anggota keluarga yang malu atau enggan membicarakan apa yang ia inginkan.
9. Menghargai Keputusan di Lingkungan Keluarga
Seluruh anggota keluarga hendaknya menjalankan sikap demokrasi dengan menghargai keputusan yang telah diambil bersama. Selain itu, anggota keluarga juga wajib mematuhi dan menjalankan keputusan tersebut dengan baik.
10. Tidak Memaksakan Pendapat Pribadi kepada Anggota Keluarga
Selain harus menghargai pendapat anggota keluarga, kita dilarang memaksakan pendapat pribadi kepada anggota keluarga. Hal ini bertujuan agar keluarga tidak ada yang terbebani atas pendapat egois kita.
11. Saling Membantu Menyelesaikan Masalah dan Kesulitan antara Anggota Keluarga
Ketika ada anggota keluarga yang tertimpa suatu masalah, maka kita harus membantunya menyelesaikan masalah. Begitu juga ketika mengalami kesulitan atau hal buruk, hendaknya kita menolong untuk meringankan beban yang sedang diderita anggota keluarga.
12. Memberi Kesempatan Anggota Keluarga yang Muda untuk Berpendapat
Anggota keluarga yang lebih tua harus memberi kesempatan bagi yang muda untuk berpendapat dan mengungkapkan isi pikiran mereka. Sikap seperti ini termasuk contoh menjunjung tinggi demokrasi di lingkungan keluarga.
13. Berbicara dengan Baik dan Sopan dalam Diskusi Keluarga
Contoh demokrasi di keluarga berikutnya adalah berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan ketika berada di ruang diskusi keluarga. Setiap anggota keluarga tidak boleh berbicara seenaknya dalam diskusi atau memaksa dalam mengambil keputusan.
14. Mengutamakan Kepentingan Keluarga daripada Kepentingan Pribadi
Prinsip demokrasi juga bisa diterapkan di dalam keluarga, yaitu dengan mengutamakan kepentingan anggota keluarga daripada kepentingan pribadi kita. Artinya, kita harus peduli dengan kondisi yang dialami keluarga dan membantu keluarga dalam menghadapi masalah.
15. Tidak Melawan Nasihat Orang Tua
Dalam demokrasi di rumah, anak tidak boleh melawan atau membantah nasihat dari orang tua. Sebab orang tua sangat tahu apa yang paling dibutuhkan anak dan tahu apa yang terbaik bagi anak.
16. Menjalankan Kewajiban dan Tugas Masing-Masing
Kita harus menjalankan kewajiban dan tugas masing-masing di rumah. Misalnya ibu bertugas dalam membersihkan rumah dan mengurus anak, ayah berkewajiban dalam mencari nafkah, dan anak berkewajiban mematuhi orang tua serta belajar.
17. Meluangkan Waktu untuk Berkumpul Bersama Keluarga
Contoh demokrasi di lingkungan keluarga yang terakhir adalah meluangkan waktu untuk berkumpul bersama anggota keluarga. Ayah yang biasanya sibuk dengan pekerjaan harus mau meluangkan waktu untuk makan bersama atau mengobrol dengan keluarga.
Tujuan Demokrasi di Lingkungan Keluarga
Demokrasi bukan hanya penting dalam bidang pemerintahan saja, namun juga sangat diperlukan di dalam aspek lingkungan yang kecil seperti di keluarga atau rumah. Dengan adanya demokrasi, maka apa pun yang ada di rumah tentu saling mendukung, tidak berselisih, serta timbul rasa saling menghormati dan menghargai. Berikut ini adalah beberapa tujuan demokrasi di lingkungan keluarga.
1. Mencegah Perselisihan dan Perasaan Tidak Setuju
Demokrasi di rumah dalam bentuk musyawarah atau rapat berguna untuk menghindari perselisihan dan rasa tidak setuju antara anggota keluarga. Dengan adanya demokrasi, maka pengambilan keputusan didasarkan pada pendapat bersama, sehingga meminimalisir perpecahan dan perasaan tidak menerima.
2. Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Saling Menghargai dan Menghormati
Tujuan demokrasi yang kedua adalah menciptakan keluarga yang saling menghargai dan menghormati. Aspek ini sangat penting karena kehidupan di keluarga akan terasa bahagia dan nyaman ketika semua anggota keluarga mau menghargai dan menghormati satu sama lain.
3. Memberi Pemahaman Atas Kewajiban dan Tugas Masing-Masing
Dengan menegakkan demokrasi di rumah, maka setiap anggota keluarga akan paham dengan kewajiban dan tugas masing-masing. Misalnya tugas seorang ayah dalam mencari nafkah, tugas ibu mengurus rumah, dan tugas anak adalah belajar dan mematuhi orang tua.
4. Memudahkan dalam Mengambil Keputusan dan Menyelesaikan Masalah
Selanjutnya, demokrasi memudahkan anggota keluarga dalam mengambil keputusan terbaik. Selain itu, demokrasi juga mengajarkan seluruh anggota keluarga untuk saling peduli, sehingga masalah dan kesulitan anggota keluarga dapat diselesaikan lebih mudah.
Penutup
Sekian pembahasan kali ini tentang contoh demokrasi di lingkungan keluarga yang patut diterapkan demi tercapainya rasa saling menghormati, menghindari perselisihan, hingga memberi kebebasan dalam mengeluarkan pendapat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda tentang demokrasi dalam aspek kecil.