
Kehidupan manusia tak lepas dari logika sebagai dasar penalaran atas berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Berpikir secara logis dapat memberikan kita sebuah jawaban dari keteraturan, kebenaran, serta terhindar dari kesalahan yang mungkin terjadi.
Memang hampir semua aspek kehidupan manusia membutuhkan cara berpikir yang logis atau berdasarkan logika. Logika ini mengacu pada kesanggupan akal dalam menemukan pembuktian dari berbagai hal yang terjadi. Seseorang dengan logika yang tinggi akan lebih cepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan, menemukan solusi, atau mencari suatu jawaban.
Kita sering mendengar kalimat yang dilontarkan orang lain, seperti; “ah itu tidak logis”, yang mana hal ini menunjukkan sesuatu itu tidak berdasarkan pada kebenaran, rasional, atau hukum-hukum yang sudah pasti. Logika dapat mendorong seseorang berpikir sendiri serta menemukan jawaban dengan cepat menggunakan akal, sehingga logika sangat penting untuk kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika berasal dari bahasa Yunani kuno λόγος yang berbunyi logos, yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bentuk bahasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Logika adalah jalan pikiran yang masuk akal atau pengetahuan tentang kaidah berpikir. Sedangkan arti dari Logis adalah sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.
Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari tentang kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya didasari oleh berpikir dengan penalaran. Sedangkan objek formalnya adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika sebagai cabang filsafat
Logika juga merupakan sebuah cabang filsafat yang praktis, artinya logika menjadi bagian yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika diperlukan sebagai pembuktian, sehingga logika tidak dapat dipisahkan dalam proses mencari suatu kebenaran atau kesahihan.
Penjabaran tentang logika dapat diperluas lagi dengan melihat pengertian-pengertian yang dikeluarkan oleh ahli, berikut lebih lengkapnya.
a. Cholid Narbuko
Logika adalah ilmu pengetahuan tentang asas, aturan, hukum-hukum, susunan, atau bentuk pikiran manusia yang dapat mengantarkan pikiran tersebut pada kebenaran.
b. Abu Achmadi
Logika adalah suatu studi yang sistematis (ilmiah) tentang prinsip umum yang menentukan kesatuan (validitas) cara menarik kesimpulan terhadap masalah-masalah yang diperbincangkan.
c. Alex Lanuar
Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).
d. Poespoprojo
Logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, serta berpikir dengan tepat.
e. Soekadijo
Logika merupakan suatu teknik atau cara yang memang diciptakan dan dibuat untuk meneliti ketepatan manusia dalam menalar.
f. Aristoteles
Menurutnya, logika adalah ajaran mengenai berpikir secara ilmiah membahas wujud pikiran itu sendiri dan hukum yang mengendalikan pikiran.
g. William Alston
Pengertian logika adalah pengkajian atau studi atas penyimpulan secara cermat upaya untuk memutuskan segala ukuran guna memilah penyimpulan mana yang sah dan yang tidak sah.
h. Louis O. Kattsoff
Logika adalah ilmu pengetahuan terkait penyimpulan yang sejajar dan lurus. Logika ini menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna mencapai kesimpulan, setelah didahului oleh suatu perangkat yang dinamakan premis atau asumsi.
Setelah memahami lebih detail tentang pengertian logika, selanjutnya kita perlu tahu macam-macam logika, berikut ulasannya:
Logika Alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang sifatnya subjektif. Manusia telah memiliki kemampuan logika alamiah yang dibawa sejak lahir, logika ini penting untuk dipelajari dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Logika Ilmiah
Logika ilmiah adalah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Logika ilmiah dapat membuat akal budi bekerja dengan lebih tepat, teliti, mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah juga dimaksudkan untuk menghindarkan dari kesesatan atau paling tidak dikurangi.
Inti dari logika adalah konsep yang berbentuk logis, logis sendiri berarti sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, dan masuk akal. Konsep bentuk logis menyatakan bahwa kesahihan atau validitas sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.
Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti-bukti yang diberikan atau premis.
Kemudian untuk dasar dari penalaran logika dibagi menjadi dua, sebagai berikut:
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif juga bisa disebut sebagai logika deduktif, yaitu penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premis yang ada.
Argumen deduktif dinyatakan dalam bentuk valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Argumen deduktif dinyatakan valid jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Berikut adalah contohnya:
Penalaran Induktif
Penalaran induktif atau logika induktif adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Berikut ini contohnya supaya mudah dipahami:
1. Pemikiran Manusia
Pemikiran manusia terdiri atas tiga unsur, yang pertama adalah pengertian-pengertian. Kemudian pengertian-pengertian disusun hingga menjadi keputusan-keputusan. Selanjutnya keputusan-keputusan disusun lagi menjadi penyimpulan-penyimpulan.
2. Pengertian
Pengertian yaitu menangkap kenyataan tentang sesuatu sebagaimana adanya, artinya menangkap sesuatu tanpa mengakui atau mengingkarinya. Pekerjaan dari pikiran adalah mengerti kenyataan, serta membentuk pengertian-pengertian atas dasar pengetahuan indra. Misalnya ada jual beli, kendaraan, harga mahal, dan seterusnya.
3. Keputusan
Memberi keputusan berarti menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya tanpa memungkiri hubungan itu. Contoh hubungan antara harga mobil dengan keadaan keuangan calon pembeli, kemudian disebutlah “Mahal”. Keputusan ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan bahwa “Mobil itu mahal”, pernyataan ini dalam logika disebut putusan.
4. Penyimpulan
Menghubungkan setiap keputusan-keputusan sedemikian rupa, sehingga dari satu keputusan atau lebih dapat sampai pada kesimpulan. Atas dasar putusan, seseorang dapat menyimpulkan, misal “Saya tidak ingin membeli mobil itu”.
5. Jalan Pikiran
Jalan pikiran tidak harus diungkapkan dalam bentuk kata-kata, tetapi biasanya orang akan menggunakan kata tertentu yang disebut pengertian atau konsep. Tujuan membentuk kata adalah untuk memberitahukan ke orang lain tentang isi pikiran.
6. Pemikiran, penalaran, atau penyimpulan bagian dari penjelasan
Pemikiran, penalaran atau penyimpulan adalah suatu penjelasan yang menunjukkan kaitan hubungan antara dua hal atau lebih, yang atas dasar alasan-alasan atau dengan langkah-langkah tertentu sehingga sampai pada satu kesimpulan.
Jadi intinya logika sangat penting bagi kehidupan manusia karena hampir semua aspek di dalamnya memerlukan pemikiran yang logis. Kita sepatutnya selalu mengembangkan cara berpikir yang logis untuk memperoleh manfaat besar yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.