Karakter seseorang menentukan bagaimana ia menanggapi sekitarnya, bagaimana ia menjalani hidup, hingga bagaimana pandangan orang lain tentang dirinya. Setiap orang punya karakter yang berbeda-beda, sehingga satu dengan yang lainnya menjalankan suatu sikap dan perilaku yang tidak sama.
Kita mengenal ada karakter baik dan ada yang buruk, hampir semua orang memiliki kedua karakter tersebut, hanya saja salah satu lebih dominan yang membuatnya tampak sebagai manusia baik atau manusia yang buruk. Karakter juga menjadi penentu yang sangat besar terkait perjalanan hidup seseorang. Karakter ini berperan penting dalam cara pengambilan keputusan, bagaimana seseorang melakukan sesuatu, hingga cara berpikir dan berusaha sesuai dengan karakter yang dimilikinya.
Dalam kehidupan sehari-hari pun setiap orang dipandang berdasarkan karakter yang ia miliki. Seseorang dengan karakter baik akan memiliki hubungan sosial yang baik, selalu memberikan kebahagiaan, serta tidak dibenci orang lain. Begitu sebaliknya, seseorang dengan karakter buruk akan dijauhi orang lain dan dipandang negatif.
Itulah konsep sederhana tentang bagaimana karakter itu sangat penting dalam kehidupan manusia. Lalu apakah Anda sudah mengerti lebih dalam tentang apa itu karakter yang sebenarnya, unsur-unsur di dalamnya, jenis-jenis, hingga faktor pembentuk karakter? Nah berikut ini adalah ulasan lengkap seputar karakter yang harus Anda ketahui;
Pengertian Karakter atau Watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Karakter atau Tabiat adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak.
Karakter juga didefinisikan sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk dari pengaruh hereditas maupun lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter berasal dari bahasa Yunani, yaitu charessein yang artinya mengukir atau memahat. Selain dimaknai pahatan pada kayu, kata ini juga dipakai untuk menunjukkan cap yang dihasilkan dari besi panas, yang ditempelkan pada binatang ternak pemiliknya. Jadi makna dari kata ini adalah sebuah karakter yang tetap, tidak bisa atau sulit berubah, sebagaimana ukuran atau pahatan.
Sedangkan secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin, yaitu character yang artinya watak, tabiat, sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Kemudian menurut Pusat Bahasa Depdiknas, Karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak.
Karakter adalah ciri, gaya, sifat, atau karakteristik diri seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapat dari lingkungan sekitarnya.
Menurut W.B Saunders, pengertian karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Karakter dapat dilihat dan diketahui dari berbagai macam atribut yang ada dalam pola tingkah laku individu.
Menurutnya, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter adalah sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
Karakter adalah kualitas, kekuatan mental, modal, akhlak, atau pun budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus, yang menjadi pendorong dan penggerak, serta membedakannya dengan individu lain.
Karakter adalah keadaan asli yang ada dalam tiap individu yang membedakan antara dirinya dengan orang lain.
Menurutnya karakter itu sama dengan kepribadian. Kepribadian merupakan ciri, karakteristik, gaya, atau pun sifat khas yang dimiliki seseorang, yang bersumber dari bentukan-bentukan yang berasal dari lingkungan.
Karakter adalah penggambaran dari tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah atau baik-buruk) baik secara implisit atau pun eksplisit.
Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah suatu sifat kejiwaan, akhlak. serta budi pekerti yang dimiliki seseorang, yang membuatnya beda dengan orang lain.
Karakter adalah nilai yang terpatris dalam diri individu yang didapatkan dari pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, hingga pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian melandai sikap, perilaku, serta pemikiran seseorang.
Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau teknis untuk memfokuskan penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau tingkah laku seseorang.
Ada banyak sekali jenis atau macam karakter yang dimiliki setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sebagai berikut;
Merupakan karakter yang memperlihatkan individu yang terbuka, aktif, mudah bergaul, dan biasanya disamakan seperti ekstrovert. Orang dengan karakter sanguinis memiliki ciri : suka bersenang-senang, aktif, optimis, implusif, punya energi besar, cenderung ekstrovert, hingga kompetitif.
Karakter melankonis memiliki konotasi seperti mudah bersedih dan berkaitan dengan sesuatu yang berbau depresi. Beberapa sifat yang dimiliki melankonis antara lain : sangat detail, menjunjung tinggi kualitas, taat aturan, cemas berada di lingkungan baru, cenderung introvert, pembuat rencana detail, tepat waktu, dan mudah curiga.
Seseorang dengan karakter plegmatis biasanya dianggap sebagai people person, atau menghargai kedekatan antarmanusia. Beberapa cirinya adalah : pembawaan yang tenang, setia, senang bersosial, selalu menghindari konflik, berusaha menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan cenderung menjadi penengah pada suatu permasalahan.
Koleris merupakan tipe kepribadian yang memiliki keinginan besar dan sangat berfokus pada tujuan yang ingin dicapai. Ciri dari karakter ini adalah : cerdas, analitis, logis, tidak terlalu ramah, tidak suka basa-basi, bekerja keras, ekstrovert, keras kepala, tidak mudah terbawa arus pergaulan, hingga kreatif.
Secara psikologis dan sosiologis, unsur-unsur karakter adalah hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter dan menunjukkan bagaimana karakter yang dimiliki seseorang. Berikut ini beberapa unsur dalam karakter individu;
Sikap sangat lekat dengan karakter seseorang, sikap menjadi cerminan dari karakter seseorang tersebut. Sikap baik yang ditunjukkan individu dapat menjelaskan bahwa ia memiliki karakter yang baik, sedangkan sikap buruk yang diperlihatkan menunjukkan karakternya buruk.
Kondisi emosi seseorang juga menjadi bagian dari unsur karakter. Emosi sifatnya dinamis dan menyesuaikan pada setiap situasi yang sedang dialami seseorang, kemudian disertai efek kesadaran, perilaku, serta proses fisiologis. Tanpa adanya emosi, seseorang akan terlihat hambar tanpa perasaan.
Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis. Rasa percaya terkait sesuatu itu benar atau salah didasarkan atas dasar bukti, sugesti, pengalaman, atau intuisi. Kepercayaan penting dalam memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh hubungan dengan orang lain.
Kebiasaan menjadi aspek perilaku seseorang yang bersifat menetap, dilakukan secara otomatis, berulang-ulang, atau dalam waktu yang sama. Sedang kemauan adalah kondisi yang menggambarkan dorongan untuk melakukan tindakan, sehingga keduanya erat kaitannya dengan karakter.
Konsepsi diri atau self conception merupakan proses totalias, baik secara sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang itu terbentuk. Konsepsi diri erat dengan makna bagaimana kita membangun kepribadian, keinginan, hingga menempatkan diri pada kehidupan.
Terbentuknya karakter tiap individu melalui faktor yang beragam, secara garis besar faktor pembentuk karakter ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Insting / Naluri
Setiap orang punya insting dan nalurinya masing-masing, insting dapat menumbuhkan perbuatan yang berasal dari reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Insting atau naluri telah dimiliki tiap orang sejak kelahirannya, tanpa dipelajari terlebih dahulu.
2. Kebiasaan
Kebiasaan merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan berulang-ulang dan terkadang dalam waktu yang sama. Kebiasaan ini bisa menjadi faktor pembentuk karakter seseorang, terlebih kebiasaan yang berkaitan dengan pembangun sifat dan kepribadian.
3. Kehendak / Kemauan
Seseorang yang memiliki kehendak akan bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan tersebut. Kehendak atau kemauan dapat mendorong terbentuknya karakter seseorang dari dalam.
4. Suara Hati
Suara hati berkaitan dengan bagaimana seseorang mendapat dorongan dari hatinya tentang suatu bahaya, larangan, atau hal-hal yang sedang dikerjakan. Suara hari juga menjadi faktor internal terbentuknya karakter seseorang.
5. Keturunan
Faktor turun temurun juga sedikit mempengaruhi sifat, karakter, maupun kepribadian individu. Misalnya seorang ayah menurunkan karakter pintar, kerja keras, serta jujur kepada anaknya melalui gen.
1. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor dari luar yang paling berpengaruh pada terbentuknya karakter maupun kepribadian seseorang. Lingkungan sendiri merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi pembentukan karakternya.
Dalam hal ini ada teman, pergaulan, masyarakat, atau orang lain yang terdapat dalam lingkungan tersebut. Mereka dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang karena pada dasarnya tiap orang selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu cara untuk mematangkan kepribadian seseorang, termasuk juga pembentukan karakter dan jati dirinya. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya dari sekolahan, namun juga pengajaran yang diberikan orang lain, baik itu ayah, ibu, saudara, kakek, nenek, dan sebagainya.
Jadi, itulah semua informasi tentang karakter mulai dari pengertian, macam-macam, jenis, hingga faktor pembentuk karakter seseorang. Kesimpulannya, setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, karakter tersebut dicerminkan dalam tindakan maupun cara mereka hidup dalam lingkungan masyarakat.
Karakter juga menjadi dasar seseorang dalam mengejar masa depan serta tujuannya. Ada karakter baik, juga ada karakter buruk, karakter tersebut bisa didapat dari berbagai hal, tetapi yang paling menonjol adalah faktor dorongan dirinya sendiri serta lingkungan pergaulannya.