Pengertian Pengangguran, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Upaya

Pengangguran

Pengangguran dianggap sebagai faktor meningkatnya tindak kriminal suatu negara. Seseorang yang disebut pengangguran akan terpicu sebuah keinginan untuk memperoleh materi dengan cara singkat. Hal ini membuat mereka melakukan tindak kejahatan seperti pencurian hingga perampokan.

Pengangguran menjadi masalah yang serius dalam sebuah negara. Tingkat pengangguran yang tinggi biasanya diakibatkan oleh jumlah pencari pekerjaan yang jauh lebih banyak dibanding lapangan pekerjaan yang tersedia.

Definisi dari pengangguran secara umum mungkin sudah banyak yang tahu, pengangguran merupakan istilah yang diberikan kepada seseorang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang dalam masa mencari pekerjaan.

Untuk mengetahui lebih luas tentang apa itu pengangguran, kita perlu menyimak beberapa pengertian dari ahli, jenis pengangguran, penyebab pengangguran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran.

BAB 1: Pengertian Pengangguran

Secara umum, pengangguran diartikan sebagai sebuah situasi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan, belum bisa menghasilkan uang, atau sedang mencari pekerjaan.

Pengangguran juga didefinisikan sebagai istilah untuk seseorang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan.

Menurut Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan tetapi belum mendapatkannya.

Menurut Sandy Dharmakusuma (1998: 45), orang yang menganggur dapat didefinisikan orang yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan selama empat minggu sebelumnya, sedang menunggu panggilan kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, atau sedang menunggu melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu empat minggu.

Menurut Nanga (2001: 253), pengangguran atau unemployment adalah keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan.

Menurut Afrida (2003: 134), pengangguran dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja.

BAB 2: Jenis-Jenis Pengangguran

Jenis-jenis pengangguran dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengangguran berdasarkan penyebabnya dan pengangguran berdasarkan cirinya.

A. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya

1. Pengangguran Normal atau Friksional

Yaitu pengangguran yang disebabkan karena si penganggur ingin dan sedang mencari pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sebelumnya.

2. Pengangguran Siklikal

Yaitu jenis pengangguran yang disebabkan oleh merosotnya kegiatan ekonomi atau kecilnya permintaan agregat dibanding dengan penawaran agregat di dalam perekonomian.

3. Pengangguran Struktural

Yaitu jenis pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktural pada kegiatan ekonomi. Sebuah industri atau perusahaan dapat mengalami kemerosotan yang membuat banyak tenaga kerja terpaksa diberhentikan.

4. Pengangguran Teknologi

Pengangguran jenis ini dapat disebabkan adanya pergantian tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Contohnya beberapa pekerjaan mengemas yang biasa dilakukan secara manual oleh manusia, kemudian digantikan dengan pengemasan memakai robot.

B. Pengangguran Berdasarkan Cirinya

1. Pengangguran Terbuka

Pengangguran jenis ini dapat terjadi akibat pertambahan lowongan pekerjaan lebih sedikit dibanding bertambahnya calon tenaga kerja baru.

2. Pengangguran Tersembunyi

Jenis pengangguran tersembunyi disebabkan oleh jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi yang terlalu banyak dari yang dibutuhkan. Misalnya sebuah restoran yang memiliki pelayan terlalu banyak melebihi kebutuhan dalam melayani pelanggan.

3. Pengangguran Bermusim

Yaitu jenis pengangguran yang disebabkan oleh musim yang sedang terjadi. Pengangguran seperti ini biasanya terjadi pada sektor pertanian dan perikanan. Ketika musim tertentu, nelayan ataupun petani terpaksa menganggur.

4. Setengah Menganggur

Yaitu jenis pengangguran yang terjadi akibat tenaga kerja yang tidak bekerja sepenuh waktu. Setengah menganggur berarti seseorang yang bekerja dengan jam yang lebih rendah dari jam normal bekerja.

BAB 3: Penyebab Pengangguran

Terjadinya pengangguran bisa disebabkan oleh banyak faktor mulai dari perkembangan teknologi, kebijakan perusahaan, pendidikan dan keterampilan, hingga persaingan pasar global, berikut ini lebih lengkapnya.

1. Jumlah tenaga kerja yang tidak sebanding dengan lapangan kerja

Ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja baru dengan kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan membuat jumlah pengangguran meningkat. Kondisi seperti ini biasanya terjadi ketika lulusan SMA/SMK maupun sarjana yang sangat banyak, dibanding dengan lapangan kerja baru yang sedikit.

2. Rendahnya tingkat pendidikan

Pengangguran juga bisa disebabkan oleh tingkat keterampilan dan pendidikan dari masyarakat yang kurang. Kondisi ini membuat tidak terpenuhinya syarat serta kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Kemajuan teknologi

Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula teknologi yang semakin menggantikan tenaga manual yang sebelumnya dikerjakan manusia. Sebuah perusahaan dapat melakukan modernisasi pada berbagai aspek seperti penggunaan robot untuk pengemasan barang.

4. Terkait kebijakan pengiriman TKI ke luar negeri

Ketika pemerintah memutuskan untuk memberhentikan kebijakan mengirim tenaga kerja ke luar negeri, maka ini dapat menimbulkan naiknya pengangguran.

5. Pemanfaatan tenaga kerja di daerah dengan di kota tidak maksimal

Banyak perusahaan di perkotaan yang meminta syarat serta standar yang tinggi dalam menerima tenaga kerja baru. Tenaga kerja di kota mungkin mampu memenuhi syarat tersebut, tapi tidak dengan tenaga kerja di daerah atau desa yang kurang memiliki standar sehingga lebih memilih untuk bekerja di sektor pertanian, menggarap lahan orang lain, atau sebagainya.

6. Standar yang terlalu tinggi untuk tenaga kerja

Ini berkaitan dengan poin ke-5 dimana perusahaan biasanya menetapkan syarat dan standar yang sangat tinggi untuk calon pekerja baru. Kondisi ini membuat banyak tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat sehingga tidak dapat memperoleh pekerjaan.

7. Adanya PHK

Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan demi stabilitas perusahaannya. PHK sering terjadi ketika sebuah perusahaan sedang mengalami tekanan serta terancam bangkrut, sehingga harus mengurangi tenaga kerja demi menjaga kestabilan.

8. Kemiskinan

Kemiskinan juga menjadi salah satu faktor besar yang menimbulkan pengangguran. Seseorang yang terlahir dari keluarga miskin biasanya tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi, sehingga mereka tidak memiliki keterampilan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam menerima tenaga kerja.

9. Persaingan pasar global

Beberapa perusahaan lebih memiliki menerima tenaga kerja baru yang berasal dari luar negeri karena menganggap mereka lebih memiliki standar dan keterampilan yang dibutuhkan dibanding tenaga kerja dari dalam negeri.

10. Faktor geografis

Masalah geografis juga menjadi faktor terjadinya pengangguran. Perusahaan-perusahaan biasanya dibangun di perkotaan, sedang tenaga kerja di desa terlalu jauh untuk menjangkau lapangan kerja tersebut.

BAB 4: Dampak Pengangguran

Adapun dampak pengangguran dibagi menjadi dua, yaitu dampak pengangguran terhadap perekonomian dan dampak pengangguran terhadap individu.

A. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

1. Pengangguran membuat masyarakat tidak dapat mencapai kesejahteraan secara maksimal. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya (actual output) dicapai lebih rendah dari pada pendapatan nasional potensial (potential output).

2. Pendapatan pajak (tax revenue) pemerintah berkurang.

3. Pengangguran menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak maksimal.

B. Dampak Pengangguran Terhadap Individu dan Masyarakat

1. Hilangnya mata pencaharian dan pendapatan masyarakat. Kondisi ini membuat individu sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk dalam mencukupi keluarganya.

2. Pengangguran membuat hilangnya keterampilan serta keahlian dalam bekerja. Tingkat keterampilan individu yang telah menganggur lama berkemungkinan turun secara signifikan.

3. Meningkatnya tindak kriminal seperti pencurian, perampokan, dan lain sebagainya. Tingkat pengangguran yang tinggi juga membuat masyarakat tidak puas terhadap pemerintah yang berkuasa.

BAB 5: Upaya Mengatasi Pengangguran

1. Memperbaiki kualitas pendidikan agar tiap individu dapat memiliki tingkat pendidikan yang memenuhi syarat dan standar tenaga kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan.

2. Memperluas lapangan pekerjaan dengan memperluas produksi, meningkatkan ekspor, serta menggiatkan program padat karya.

3. Mengurangi urbanisasi supaya penyebaran tenaga kerja dapat seimbang.

4. Penggunaan teknologi perlu disesuaikan dengan sifat padat karya.

5. Mengendalikan laju pertambahan penduduk yang memicu tingkat pengangguran meningkat akibat calon tenaga kerja baru terlalu banyak dibanding lapangan pekerjaan yang ada.

Penutup

Itulah pembahasan secara lengkap mengenai apa itu pengangguran, jenis-jenisnya, faktor penyebab, hingga upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran. Semoga artikel kali ini dapat membantu Anda dalam memahami lebih jelas tentang materi pengangguran.

Artikel Terkait
Menu