Ki Hajar Dewantara (KHD) memfokuskan pada kebutuhan dan minat anak dalam proses pembelajaran. Artinya, kegiatan pembelajaran perlu menyesuaikan hal-hal yang mendukung kebutuhan anak serta minat yang diharapkan.
Konsep pemikiran ini tertuang dalam pendidikan yang berhamba pada anak. Apa maksudnya? Maksudnya adalah pendidikan perlu melihat dan menyesuaikan pada anak, sehingga proses penyampaian materi lebih mudah diterima dan dipahami peserta didik.
Terkait dengan hal tersebut, kali ini kita akan membahas satu pertanyaan yang membuat penasaran Calon Guru Penggerak (CGP) yang berbunyi relevansi pemikiran KHD, berikut lengkapnya.
Apa Relevansi Pemikiran KHD “Pendidikan yang Berhamba pada Anak” dengan Peran Saya Sebagai Pendidik
Menurut pendapat saya, relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang berhamba pada anak adalah pendidikan harus menyesuaikan pada kebutuhan, minat, serta aspek-aspek lain yang mendukung optimalnya proses pembelajaran.
Pendidikan perlu memberikan kesempatan dan fasilitas sebaik mungkin bagi anak. Selain itu, pendidikan juga harus memperhatikan minat belajar, motivasi belajar, kebutuhan, serta sarana yang menunjang proses pembelajaran.
Pendidikan yang berhamba pada anak dapat memaksimalkan potensi keberhasilan dari tujuan pendidikan itu sendiri. Artinya, anak akan lebih termotivasi untuk belajar, mudah menyerap materi, serta dapat berkembang dengan baik.
Bagi saya sebagai pendidik, saya perlu menerapkan beberapa perubahan yang berfokus pada kebutuhan siswa, minat belajar siswa, serta memperbarui hal-hal yang kurang. Karena itu, saya akan berusaha maksimal untuk bagaimana membuat siswa lebih berminat dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Demikian pembahasan singkat artikel kali ini tentang Apa Relevansi Pemikiran KHD Pendidikan yang Berhamba pada Anak dengan Peran Saya Sebagai Pendidik. Terima kasih sudah menyimak dengan saksama, semoga membantu.