Imunisasi Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, Efek Samping

Imunisasi Adalah

Imunisasi adalah proses pembuatan antibodi dalam tubuh setelah pemberian vaksin agar sistem imun meningkat, sehingga kebal terhadap serangan penyakit. Pemberian vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat kebal terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi dibagi menjadi imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi Aktif adalah proses untuk menstimulisasi kekebalan tubuh seseorang agar terhindar dari infeksi atau penyakit tertentu, melalui pembentukan antibodi oleh sistem imun tubuh. Imunisasi aktif diperoleh melalui pemberian vaksin.

Imunisasi Pasif adalah proses pemberian antibodi secara langsung agar sistem kekebalan tubuh tidak perlu membentuk antibodi tersebut. Contoh dari imunisasi pasif adalah ASI atau antibodi ibu yang diberikan kepada bayi dalam kandungannya.

Pada dasarnya bayi yang baru lahir memang sudah memiliki antibodi alami dari imunisasi pasif. Antibodi tersebut didapatkan si bayi dari ibunya saat masih dalam kandungan. Akan tetapi, kekebalan ini hanya akan bertahan dalam waktu beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu si bayi akan rentan terhadap serangan penyakit.

Karena itulah pemberian imunisasi sangat penting untuk membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu. Supaya antibodi tersebut dapat terbentuk, seseorang harus diberi vaksin sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Waktu atau jadwal pemberian vaksin juga tergantung pada jenis penyakit yang dicegah. Umumnya pemberian satu jenis vaksin hanya cukup satu kali, tapi beberapa ada yang diberikan beberapa kali dan diulangi pada usia tertentu.

Imunisasi Rutin Lengkap

Konsep imunisasi di Indonesia telah diubah dari imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap atau imunisasi wajib. Imunisasi wajib terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, berikut rinciannya.

a. Imunisasi Dasar

Usia 0 bulan = 1 dosis hepatitis B
Usia 1 bulan = 1 dosis BCG dan polio
Usia 2 bulan = 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
Usia 3 bulan = 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
Usia 4 bulan: = 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
Usia 9 bulan = 1 dosis campak/MR

b. Imunisasi Lanjutan

Usia 18-24 bulan = 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR
Kelas 1 SD/sederajat = 1 dosis campak dan DT
Kelas 2 dan 5 SD/sederajat = 1 dosis Td

Bagaimana Cara Kerja Imunisasi?

Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil virus atau bakteri yang telah dilemahkah atau dimatikan, atau bagian protein buatan lab yang meniru virus tersebut. Hal ini bertujuan memicu respon kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap penyakit tertentu.

Dengan imunisasi, kekebalan tubuh akan siap untuk melawan organisme penyebab penyakit yang sebenarnya. Singkatnya, imunisasi membuat tubuh memiliki antibodi terhadap suatu jenis penyakit yang mungkin akan menyerang.

Manfaat Imunisasi

Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak dari resiko kematian, mencegah dari serangan penyakit, serta melindungi orang lain. Imunisasi dapat mencegah dan mengurangi keparahan penyakit serta mencegah terjadinya penyebaran penyakit ke orang lain.

Imunisasi menjadi cara yang sangat efektif yang telah berjalan selama bertahun-tahun untuk mengatasi penyakit menular, seperti campak, gondongan, hingga batuk rejan. Selain itu, imunisasi juga berhasil mencegah polio serta cacar.

Efek Samping Imunisasi

Perlu diketahui bahwa imunisasi adalah tindakan medis yang aman. Tapi tetap saja ada efek kecil yang ditimbulkan dari proses imunisasi. Adapun efek sampingnya antara lain nyeri, kemerahan pada bagian yang disuntik, dan demam ringan.

Efek samping setelah imunisasi hanya berlangsung sementara, biasanya berjalan beberapa hari saja. Sedangkan pada kasus tertentu, terjadi demam tinggi hingga di atas 40 derajat celcius setelah di vaksin.

Pranala luar: https://www.alodokter.com/imunisasi, https://www.halodoc.com/kesehatan/imunisasi, https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/imunisasi-bayi-anak/

Artikel terkait
Menu