Pengendalian diri merupakan perilaku yang penting untuk dimiliki dan dilakukan oleh setiap orang. Secara sederhana, pengendalian diri adalah proses individu dalam mengatur tindakan, membentuk perilaku yang baik, serta membatasi diri untuk melakukan hal yang negatif. Pengendalian diri menjadi bentuk kemampuan seseorang dalam menahan atau melakukan sesuatu sesuai pertimbangan konsekuensi dalam situasi tertentu.
Menurut Calhoun dan Acocella (1990), pengendalian diri adalah pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
Kemudian menurut Averill (Ghufron & Risnawati, 2011) pengendalian diri adalah kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang diinginkan dan yang tidak diinginkan, dan kemampuan individu untuk memilih salah satu tindakan berdasarkan sesuatu yang diyakini.
Pengendalian diri harus kita latih dalam kehidupan sehari-hari di berbagai lingkungan, mulai dari di rumah, sekolah, hingga masyarakat. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa contoh sikap pengendalian diri di sekolah yang penting untuk diketahui siswa.
Pengendalian diri di sekolah berkaitan dengan tugas, kewajiban, tanggung jawab, serta aturan yang berlaku di lingkungan sekolah. Siswa harus mengendalikan diri sesuai kewajibannya serta untuk mengikuti tata tertib berupa perintah serta larangan yang berlaku di sekolah.
Contoh perilaku pengendalian diri di lingkungan sekolah yang pertama adalah membiasakan diri untuk datang tepat waktu ke sekolah. Disiplin merupakan suatu bentuk sikap yang dapat melatih diri untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan selalu tepat waktu. Disiplin datang tepat waktu di sekolah membuat siswa memiliki kebiasaan baik yang akan melekat hingga ia dewasa. Selain itu, disiplin datang ke sekolah juga merupakan bentuk patuh terhadap peraturan sekolah.
Kewajiban siswa di sekolah adalah belajar untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat. Siswa dituntut untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar dengan rajin dan bersungguh-sungguh. Caranya adalah dengan memperhatikan guru yang mengajar, menyerap setiap materi yang disampaikan, serta memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar.
Pengendalian diri juga dicerminkan dari sikap menghormati orang lain. Di lingkungan sekolah, kita harus menghormati semua warga sekolah, mulai dari guru, pegawai, staf, hingga teman sekolah. Jika siswa dapat mengendalikan diri untuk menghormati orang lain, maka akan tercipta lingkungan sekolah yang rukun, harmonis, dan bersatu.
Selanjutnya, jika guru memberi tugas kepada siswa, maka siswa berkewajiban untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditentukan. Hal ini termasuk bentuk pengendalian diri siswa yang harus dilatih dan dibiasakan.
Bentuk pengendalian diri juga bisa berupa pengendalian atas cara berbicara kita dengan warga sekolah. Kita hendaknya bicara menggunakan bahasa yang sopan, halus, serta tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti perasaan orang lain.
Selama berada di lingkungan sekolah, terutama saat jam pelajaran berlangsung, siswa hendaknya dapat mengendalikan diri untuk tidak membuat kegaduhan yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran. Siswa harus menahan diri untuk bersikap tenang, tertib, dan tidak membuat suara keras.
Terkadang sering ada kejadian di mana siswa sering merendahkan temannya karena bodoh, memiliki kekurangan, atau alasan yang lain. Sikap seperti ini sangat tidak dibenarkan dan harus dihindari. Sebaliknya, siswa harus mampu berteman dengan baik, saling menghargai, dan tidak merendahkan teman karena memiliki kekurangan.
Dalam hal berteman, siswa juga perlu mengendalikan diri untuk bisa menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang golongan, suku, agama, atau ciri fisik. Siswa harus berteman dengan baik tanpa adanya diskriminasi atau membeda-bedakan karena memiliki latar belakang yang tidak sama.
Tugas piket merupakan tanggung jawab setiap siswa yang harus dikerjakan sesuai jawalnya. Siswa yang memiliki tugas piket hendaknya datang lebih pagi untuk membersihkan kelas, menghapus papan tulis, menata meja, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Sikap ini termasuk pengendalian diri untuk mengerjakan tanggung jawab dengan baik.
Siswa juga harus mengendalikan diri untuk rajin datang ke sekolah demi belajar dan memperoleh ilmu sebanyak mungkin. Siswa tidak seharusnya membolos sekolah tanpa alasan tertentu seperti sakit, ada acara, atau sebagainya.
Contoh pengendalian diri di lingkungan sekolah selanjutnya adalah menahan diri dari permusuhan dan perkelahian dengan teman sekolah. Artinya, siswa harus menjaga sikap dengan baik terhadap teman sekolah agar tidak terjadi perselisihan atau bahkan pertengkaran karena alasan yang sepele.
Jika ada tugas kelompok, siswa perlu mengendalikan diri untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya. Siswa harus mengambil bagian mengerjakan tugas tertentu dengan baik dan menyelesaikan semuanya bersama-sama.
PR atau pekerjaan rumah merupakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Oleh sebab itu, PR harus diselesaikan di rumah dan tidak boleh dikerjakan di sekolah. PR juga hendaknya dikerjakan sendiri-sendiri sebagai bentuk tanggung jawab siswa dalam belajar.
Selanjutnya, perilaku pengendalian diri dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta ikut menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sikap positif ini dapat melatih siswa untuk menjadi pribadi yang disiplin dan menyukai kebersihan.
Contoh pengendalian diri bagi siswa yang penting untuk dilakukan adalah mematuhi aturan serta tata tertib yang berlaku di sekolah. Ada banyak sekali aturan yang harus ditaati, mulai dari memakai seragam rapi, datang tepat waktu, menghormati guru, menjaga kebersihan, dan masih banyak lagi.
Ketika guru tidak bisa mengajar dan terjadi jam kosong, maka siswa harus mampu mengendalikan diri untuk mengisi jam kosong tersebut dengan hal yang positif. Misalnya dengan membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas, tidak gaduh di kelas, dan sebagainya.
Kebiasaan berbagi merupakan sikap yang baik dan harus dilakukan di manapun kita berada, termasuk di lingkungan sekolah. Berbagi dengan teman sekolah dapat menciptakan keakraban, rasa saling peduli, serta mempererat hubungan pertemanan.
Setiap orang memiliki cara berpikir tersendiri sehingga sering terjadi perbedaan pendapat. Nah jika ada perbedaan pendapat, hendaknya kita bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada mereka.
Kepedulian terhadap keadaan orang lain merupakan hal yang penting untuk dilatih, termasuk di lingkungan sekolah. Hendaknya kita membiasakan diri untuk menolong warga sekolah yang tertimpa masalah atau mengalami kesulitan.
Contoh pengendalian diri di lingkungan sekolah berikutnya adalah membiasakan diri untuk bersikap rendah hati kepada warga sekolah. Selain itu, kita juga harus menghindari sikap sombong meskipun pintar, mendapat nilai tinggi, memperoleh ranking satu, atau yang lainnya.
Ketika ada ulangan atau ujian sekolah, siswa harus mampu mengendalikan diri untuk dapat mengerjakan soal dengan kemampuan sendiri. Siswa dilarang berbuat curang seperti menyontek jawaban teman. Sikap seperti ini dapat melatih siswa untuk menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh dan tidak bergantung pada orang lain.
Bersikap jujur termasuk pengendalian diri yang harus dilatih siswa di sekolah. Jujur bisa berupa banyak hal, misalnya jujur mengerjakan tugas sendiri, jujur tidak menyontek, mengembalikan barang milik orang lain, dan masih banyak lagi.
Manfaat pengendalian diri di sekolah yang pertama adalah menjaga hubungan pertemanan dengan baik. Ketika kita mampu mengendalikan diri, maka orang-orang di sekitar akan lebih dekat dan menyukai kita. Terlebih jika kita mampu menghindari perilaku dan perbuatan yang merugikan orang lain.
Pengendalian diri merupakan bentuk pelatihan yang bermanfaat bagi diri sendiri seperti membangun kepribadian yang baik serta melatih kebiasaan positif yang berguna di masa depan. Selain itu, pengendalian diri juga bermanfaat bagi orang lain seperti dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain, bentuk pertolongan, bentuk perhatian, dan sebagainya.
Pengendalian diri juga penting dilakukan siswa untuk bisa fokus pada tanggung jawabnya untuk belajar di sekolah. Dengan pengendalian diri yang baik, siswa akan terbiasa datang tepat waktu ke sekolah, belajar dengan rajin, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Emosi seorang pelajar memang masih tidak stabil dan dapat berubah dengan cepat. Pengendalian diri dapat melatih kita untuk mengatur emosi dengan baik serta menahan emosi ketika terjadi situasi tertentu.
Bagi pelajar, pengendalian diri dapat membuat hidupnya lebih tenang. Seperti misal pengendalian diri dalam belajar, mengerjakan tugas, serta kewajiban di sekolah sehingga membuatnya tidak merasa terbebani atas tanggung jawab tersebut.
Demikian pembahasan kali ini tentang contoh pengendalian diri di sekolah yang penting dilakukan siswa. Kesimpulannya, pengendalian diri adalah perilaku atau sikap yang dapat melatih kepribadian dan kebiasaan baik, serta memiliki manfaat yang besar bagi diri sendiri maupun orang lain.